Darius  mengenal dunia bisnis sejak kecil karena sang Papa, berwirausaha memproduksi  dan ekspor batik tulis dan keramik. Workshop
 atau  sanggarnya ada di belakang rumah  mereka. Karena sejak kecil 
sudah bersentuhan langsung, membuat Pembawa Acara  Olahraga Terbaik 
Panasonic Award 2007 ini tak sulit memulai bisnis meski di  bidang 
berbeda. Simak pengalaman ujar  pria kelahiran Kloten, Swiss ini.        
        Saya mulai berbisnis  dengan membentuk sebuah Sport EO (Event  Organizer).
 Awalnya hanya menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan futsal. Lalu  
berkembang membuat penyewaan lapangan futsal. Selain itu ada juga bisnis
  makanan, dengan membuat warung steak bersama beberapa teman dari Hipmi
 Jaya.
               Usaha yang saya jalani  sekarang termasuk standart UKM. Mengapa saya memilih bisnis ini, karena ada passion terhadap dunia olahraga terutama  yang berhubungan dengan bola sepak, dan kebetulan futsal sedang booming,
 baik turnamen-turnamennya  maupun lapangan futsalnya. Dengan segala 
potensi yang dimiliki Indonesia saya  tertantang untuk ikut aktif 
melakukan pembinaan dengan cara membuat turnamen  yang berkelas dan juga
 lapangan standar nasional dan internasional. 
       
         Rasa ketakutan,risiko  gagal dalam bisnis pasti ada. Untuk itu 
harus matang dalam perencanaan dan  perhitungan, meski tidak ada yang 
pasti dalam bisnis, kita akan tahu setelah  menjalankan semuanya. Itu 
tantangannya, selalu tidak terduga.  Saya menjalankan bisnis dengan insting, karena setiap bisnis punya  tantangan dan cara yang unik dan berbeda,  learn by  doing.Saya
 belajar berbisnis dengan semua yang bisa dan mau dijadikan  tempat 
belajar. Karena bisnis ini di bidang jasa dan perdagangan, service menjadi sangat penting.
 
No comments:
Post a Comment